BLANTERORBITv102

    Tabut Bengkulu, Sejarah dan Prosesi Ritual

    Sabtu, 06 Agustus 2022
    Festival Tabut Bengkulu
    Festival Tabut Bengkulu (instagram/@kumaedi07)

    Festival Tabot atau Tabut merupakan festival besar yang ada di Provinsi Bengkulu yang digelar setiap awal tahun penanggalan hijriah yaitu dari tanggal 1 sampai dengan 10 Muharram. Festival Tabut atau juga dikenal dengan Tabot merupakan pengembangan dari ritual atau budaya tabut yang dilaksanakan gama Islam dari sekte Syi’ah.

    Dikutip dari berbagai sumber, Ritual Tabot pertama kali masuk ke Bengkulu pada abad ke XVII dan dibawa oleh orang-orang india yang sengaja didatangkan oleh Inggris sebagai serdadu dan pekerja untuk membangun Benteng Malborough.

    Bangsa India yang dibawa Inggris berasal dari Benggali dan mereka menganut Agama Islam dari sekte Syi’ah. Selanjutnya budaya Tabot itu dibawa ke daerah-daerah yang disinggahi dari Jazirah Arab seiring dengan masa penyebaran agama Islam keberbagai penjuru dunia. 

    Budaya Tabot terus masuk ke Punjab (India) lalu dari India budaya Tabot dibawa ke Bengkulu. Sebelum tiba di Bengkulu, orang india tersebut sudah menetap di Aceh, namun karena tidak memperoleh respon yang memadai, mereka meninggalkan Aceh dan mendarat di Bengkulu tahun 756 atau 757 H (1336 M). 

    Orang ayng pertama kali mengenalkan tradisi Tabot  atau perayaan asyura dan basapa berjalan dipesisir barat sumatra abad ke-17 adalah Syekh Burhanuddin atau dikenal juga dengan Imam Senggolo.

    Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu yang diadakan bertujuan untuk mengenang kisah perjuangan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW., Sayidina  Hassan bin Ali  dan Sayidina  Hussein bin Ali RA. dalam peperangan dengan pasukan  Ubaidillah bin Zaid  di Padang  Karbala-Iraq, pada tanggal 10 Muharam 61 Hijrah bersamaan 681 Masehi. 

    Pada awalnya inti dari upacara Tabot adalah untuk mengenang usaha pemimpin Syiah dan kaumnya dalam mengumpulkan potongan tubuh Husein, mengarak dan memakamnya di Padang Karbala. Istilah Tabot berasal dari kata Arab Tabut yang secara harfiah berarti "kotak kayu" atau "peti"

    Sejumlah kelengkapan yang biasa digunakan dalam ritual tabut adalah alat musik berupa dol dan tessa. Dol terbuat dari kayu yang tengahnya dilubangi dan kemudian ditutup dengan menggunakan kulit lembu. Sedangkan perlengkapan lainnya yaitu  bendera merah putih ukuran berikut tiangnya, bendera panji-panji berwarna hijau atau biru yang ukurannya lebih besar dari bendera merah-putih, bendera putih yang

    ukurannnya sama dengan panil, tombak bermata ganda diujungnya digantung, dan duplikat pedang zufikar atau pedang Rasulullah.

    Dalam prosesi ritual tabut mengandung dua aspek yaitu ritual dan non ritual. Untuk askpek ritual hanya boleh dilakukan oleh keluarga kerukunan tabut serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan norma yang harus ditaati. Sedangkan untuk aspek non ritual bisa diikuti siapa saja. Adapun tahapan prosesi ritual tabut tersebut adalah

    1. Mengambil Tanah 

    Upacara mengambil tanah ini berlangsung pada malam tanggal 01 Muharram, yaitu mulai  pukul 22.00 Wib. Lokasi pengambilan tanah ini ada di dua tempat di Keramat Tapak Paderi dan Keramat Anggut.

    Upacara mengambil tanah ini diibaratkan sebagi tanda melakukan musyawarah dalam menghadapi peperangan, upacaranya dilengkapi dengan sesajen berupa bubur merah putih, gula merah, sirih 7 subang, rokok 7 batang, air kopi pahit, air serabot (jahe), air susu sapi murni, air cendana dan air selasih, kemudian sesajen dido’akan dan ditinggalkan di lokasi pengambilan tanah. Sesudah sesajen dido’akan, mengambil tanah dua kepal, sekepal diletakkan di Gerga yang diibaratkan sebagai Benteng

    2. Duduk Penja

    Duduk penja merupakan ritual mencuci jari-jari, penja merupakan benda yang menyerupai tangan manusia lengkap dengan jari-jarinya dan terbuat dari kuningan, perak atau tembaga.

    Dalam ritual ini, penja akan dicuci menggunakan air limau, kegiatan mencuci jari-jari ini dilaksanakan pada tanggal 5 Muharram sekitar pukul 16.00 WIB. Peralatan yang digunakan saat duduk penja ini air kembang, air limau nipis, sesajen

    Dalam ritual ini juga disiapkan sejumlah sesajen mulai dari nasi kebuli 1 porsi, emping beras 1 piring, pisang emas 1 sisir, tebung 1 potong, kopi pahit 1 gelas, air serobat 1 gelas, dan dadih 1 gelas.

    3. Menjara

    Ritual menjara adalah ritual saling berkonjung antara kelompok tabut satu dengan kelompok tabut lainnya untuk bertanding alat musik dol. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 dan 7 muharram dimulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Dimana pada tanggal 6 kelompok tabut bangsal mendatangi kelompok tabut barkas dan pada tanggal 7 muharram sebaliknya, kelompok tabut barkas yang mendatangi kelompok tabot bangsal.

    4. Meradai

    Ritual selanjutnya yaitu meradai atau mengambil dana. Kegiatan meradai ini dlakukan oleh petugas yang dinammakan jola. Jola ini tediri dari anak-anak berusia 10-12 tahun, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Muharram mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.000 WIB. Dalamn kegiatan Meradai ini peralatan yang dibawa mulai dari panji, tombak bermata ganda, tas atau kambut, karung gandum, dan tessa.

    5. Arak Penja 

    Arak Penja atau arak jari-jari merupakan ritual mengarak jari-jari atau penja yang diletakkan didalam tabut. Arak penja ini dilakukan di jalan-jalan utama Kota Bengkulu dan dilaksanakan pada tanggal 8 Muharram mulai dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

    Dalam  kegiatan ini sejumlah sesajen disiapkan mulai nasi kebuli 1 porsi, kopi pahit 1 gelas, air serobat 1 gelas, telur dadar 1 buah, lauk pauk 7 piring dengan 7 macam jenis lauk.

    6. Arak Seroban 

    Ritual Arak Seroban ini merupakan ritual mengarak penja yang dilengkapi sengan Serban atau Sorban putih.a Serban ini diletakkan pada tabot coki atau tabot kecil. Tabot coki ini dilengkapi dengan panji-panki berwana putih, hijaua atau biru yang bertuliskan nama Hasan dan Husain. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam 9 Muharram mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

    7. Gam

    Ritual gam adalah masa tenang dalam ritual tabut yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Dalam ritual gam ini keluarga tabut tidak boleh melaksanakan kegiatan apapupun termasuk membunyikan dol dan tassa tidak boleh dilakukan. Jadi masa gam dapat juga disebut masa tenang sesuai dengan nama yaitu Gam yang berasa dari kata Ghum yang berarti tertutup atau terhalang.

    8. Arak Gedang

    Kegiatan arak gedang ini dilaksanakan pada Malam 10 Muharram yang dimulai pukul 19.00 WIB. Dalam ritual ini dilaksanakan pelepasan Tabut Besanding di markas masing-masing. Setelah itu dilanjutkan dengan arak gedang yaitu masing-masing kelompok tabot akan berarak dari markas atau gerga masing-masing dengan menempuh rute yang telah ditentukan kemudian bertemu pada satu titik sehingga membentuk arak gedang atau pawak akbar.

    Setelah kegiatan arak gedang, kemudian kelompok-kelompok tabut akan bergerak kemudian berkumpul di lapangan Merdeka Kota Bengkulu sebagai lokasi utama Festival Tabut.

    9. Tabut Besanding

    Prosesi Tabut Besanding merupakan prosesi setelah arak gedang yang dilaksanakan pada malam tanggal 10 Muharram. Dimana dalam prosesi ini seluruh tabut dibariskan bershaf istilah lokal disandingkan, karenanya acara ini dinamakan Tabut Besanding.

    10. Tabut Tebuang

    Tabut Tebuang merupakan ritual puncak dari ritual tabut, dimana kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Prosesi tabut tebuang ini dilakukan setelah pada malamnya tabut besanding di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu.

    Para prosesi tabut tebuang ini, rombongan tabut akan dilepas dari lepangan Merdeka untuk berjalan menuju kompel pemakaman umum Karbela yang ada di Kelurahan Padang Jati. Pemakaman karbela menjadi lokasi ritual tabot tebuang karena dipemakamam ini tempat dimakamkannya Imam Senggola sebagai pelopor ritual Tabut di Bengkulu.

    Selain kegiatan-kegiatan ritual tersebut, dalam kegiatan Festival Tabut juga dilaksanakan sejumlah kegiatan mulai dari pentas seni budaya hingga bazar yang dilaksanakan di lokasi utama festival tabut yaitu di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu.