BLANTERORBITv102

    Kembangkan Destinasi Wisata IKN, Kemenparekraf Gandeng Komunitas

    Jumat, 06 Oktober 2023

    IKN Nusantara
    kegiatan Netas (Nemuin Komunitas) dengan tema ‘Memperkuat Jaringan dan Kolaborasi antar Komunitas di Wilayah IKN’, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur, Selasa (3/10/2023)

    SUDUTWISATA.COM- Dalam Upaya mengembangkan destinasi wisata wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggandeng komunitas.

    Sekretaris Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani menyampaikan dalam acara "Netas" (Nemuin Komunitas) dengan tema 'Memperkuat Jaringan dan Kolaborasi antar Komunitas di Wilayah IKN' yang diadakan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada tanggal 3 Oktober 2023.

    BACA JUGA: WJNC 2023 Siap Meriahkan HUT ke-267 Yogyakarta

    BACA JUGA: 18 Desa Wisata Terima Bantuan DPUP dari Kemenparekraf

    Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa seiring dengan pembangunan infrastruktur yang pesat di IKN Nusantara, Kemenparekraf/Baparekraf memahami adanya perubahan dinamika yang tengah terjadi di wilayah IKN, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

    Oleh karena itu, Sesmenparekraf menekankan pentingnya membangun jaringan, memperkuat komunitas, dan memastikan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kota/kabupaten sekitar IKN dapat tumbuh dan berkembang.

    "Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan jejaring untuk mendukung pengembangan parekraf karena ketika membangun sektor ini kita harus bersama semua stakeholder yang ada. Dimana kami biasa menyebut stakeholder-nya sebagai ABGCM yakni Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media," terang Giri.

    Sesmenparekraf mengungkapkan bahwa Kemenparekraf/Baparekraf siap memberikan dukungan dan berkolaborasi dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN.

    Salah satu contoh yang disebutkan adalah Kampung Balik, di mana kepala adatnya sangat berharap agar daerahnya dapat menjadi destinasi budaya yang menarik.

    IKN Nusantara
    Sekretaris Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani, pada kegiatan Netas (Nemuin Komunitas) dengan tema ‘Memperkuat Jaringan dan Kolaborasi antar Komunitas di Wilayah IKN

    "Dan ketua adatnya mengharapkan bisa belajar tentang kepariwisataan, itu bisa kita dukung. Mudah-mudahan dengan kita bersilaturahmi ini bisa meningkatkan kerja sama ke depannya, karena IKN ini juga harus didukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Giri.

    Disisi lain, Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, menjelaskan bahwa saat ini penting untuk melakukan sosialisasi potensi IKN di Sepaku sebagai destinasi pariwisata yang menarik.

    BACA JUGA: Menparekraf Dorong Kriya Belitung Timur Masuk E-Katalog LKPP

    BACA JUGA:Perizinan Satu Pintu untuk Konser Musik Masuk Tahap Finalisasi

    Selain itu, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini berlangsung secara berkelanjutan, dengan menghormati budaya lokal, dan menjaga perlindungan terhadap lingkungan alam.

    "Seiring dengan tugas kami dalam menyampaikan sosialisasi dan informasi parekraf di IKN, kami juga harus menjadi pendengar yang baik. Ini adalah waktu yang penting untuk mendengarkan berbagai pandangan dan kekhawatiran masyarakat yang pada kali ini diwakili komunitas. Kami harus merespons pertanyaan dan kebingungan mereka dengan sabar dan penuh empati," terang I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.

    Muhsin Palinrugi, Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif di Otorita IKN Nusantara, menjelaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi beberapa destinasi wisata yang dapat dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN Nusantara.

    "Di IKN, bicara pariwisata yang ada di kawasan pengembangan ini baru ada sekitar lima atau empat destinasi wisata yang potensial kita kembangkan. Destinasi tersebut di antaranya, Goa Tapak Raja, kawasan mangrove Mentawir, Gunung Parung, air terjun Tembinus, serta bukit Bengkirai," jelas Mushin Palinrugi.

    Muhsin menjelaskan bahwa destinasi wisata Goa Tapak Raja, yang ditemukan oleh pendatang pada tahun 1983 dan terletak sekitar 30 kilometer dari Titik Nol IKN, memiliki potensi sebagai destinasi wisata edukasi.

    Sementara itu, di kawasan mangrove Mentawir, terdapat total luas kawasan sekitar 2.300 hektare, dan sekitar 300 hektare dari total luas tersebut telah dimanfaatkan sebagai ekowisata mangrove.

    Para wisatawan dapat menikmati berbagai produk dari mangrove, seperti kopi mangrove, jus mangrove, dan juga pupur atau bedak yang diproduksi oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

    BACA JUGA: Prosedur Standar Kapal Wisata di Labuan Bajo Segera Disusun

    BACA JUGA: Kapal Pinisi Kenzo, Daya Tarik Baru di Danau Toba

    Selain itu, terdapat Gunung Parung yang menawarkan keindahan hutan yang masih alami. Selanjutnya, ada juga Bukit Bangkirai yang mempesona dengan keelokan hutan yang dimilikinya.

    Namun, Muhsin mengakui bahwa meskipun terdapat potensi pariwisata di sekitar IKN Nusantara, hingga saat ini masih terdapat kendala terkait kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keterampilan dalam mengelola sektor pariwisata, terutama dalam pengelolaan tempat menginap seperti homestay.

    "Masih ada kendala yang kita hadapi dalam konteks SDM, misalnya, di daerah Wonosari ada homestay hanya saja permasalahan SDM pengelola homestay itu. Untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya pun telah memprogramkan pelatihan pengelolaan homestay terkait pelayanan serta akan memberikan program pelatihan pemandu wisata," aku Muhsin.

    Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih, menyatakan bahwa dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN, diperlukan dasar hukum yang kuat.

    "Misalnya, dalam pengadaan, harus diperhatikan peraturan yang mengatur tentang pengadaan barang dan jasa. Maka, teman-teman komunitas bisa menjaga pembangunan IKN ini bebas dari korupsi," terang Yenti.

    Pada kesempatan ini, juga hadir beberapa tokoh penting, yaitu Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya; Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Iin Dwi Purwanti; Kepala Biro Umum, Hukum, dan Pengadaan, Azhari; Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Faisal; serta Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi, Norman Sasono.(*)