BLANTERORBITv102

    Wae Rebo, Desa Warisan Budaya Dunia yang Unik dan Indah

    Rabu, 13 Desember 2023
    wae rebo
    Desa Wae Rebo Flores (instagram/@archeotraveler)

    SUDUTWISATA.COM- Desa Wae Rebo kerap disebut sebagai desa di atas awan karena terletak pada ketinggian 1.200 mdpl, dikelilingi oleh gunung-gunung dan lembah. Pada beberapa musim, desa ini terlindungi oleh kabut tebal, membentuk suasana yang mirip dengan awan di sekitarnya.

    Desa Wae Rebo, yang terletak di kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya unik dan indah, tetapi juga meraih predikat Warisan Budaya Dunia dari UNESCO pada Agustus 2012, mengungguli 42 negara lain.

    BACA JUGA: Kampung Bena Flores, Warisan Budaya Zaman Batu di NTT

    BACA JUGA: Wisata Aik Nyet Sesaot, Pemandian di Tengah Hutan Lombok

    Pada tahun 2021, desa ini juga menjadi salah satu dari tiga desa perwakilan Indonesia dalam penghargaan desa wisata terbaik di dunia yang diselenggarakan oleh badan PBB bidang pariwisata.

    Sejarah Wae Rebo

    Leluhur penduduk Desa Wae Rebo ternyata berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Setelah menjalani kehidupan berpindah-pindah dari desa ke desa di Nusa Tenggara Timur, mereka akhirnya sampai dan menetap di Wae Rebo.

    Leluhur mereka memutuskan untuk menetap di Wae Rebo berdasarkan mimpi, karena dianggap lokasi tersebut memenuhi syarat sebagai tempat tinggal ideal. Tanah Wae Rebo dianggap cocok untuk bercocok tanam, mendukung ketahanan pangan, dan desa ini memiliki populasi yang tidak terlalu besar, memperhatikan aspek kesehatan penduduk.

    Meskipun saat ini sudah generasi ke-20 yang tinggal di Desa Wae Rebo, mereka tetap dengan teguh mempertahankan tradisi, budaya, keyakinan, dan arsitektur bangunan yang khas dari leluhur mereka.

    Rumah Adat Wae Rebo

    Ikon utama di Wae Rebo adalah Mbaru Niang, rumah adat berbentuk kerucut yang hanya ada tujuh di desa tersebut sejak dulu hingga sekarang. Rumah tradisional ini terbuat dari kayu dengan atap ilalang yang dianyam, merepresentasikan keselarasan antara manusia dan alam dalam konsepnya secara umum.

    wae rebo
    Desa Wae Rebo Flores (instagram/@jk.gondokusumo)

    Mbaru Niang memiliki 5 lantai, masing-masing dengan fungsi unik:

    1. Lutur

    Tingkat dasar tempat keluarga berkumpul, beraktivitas seperti memasak, makan, sosialisasi, dan tidur.

    BACA JUGA; Candi Arjuna Dieng, Candi yang Indah dan Kaya Akan Sejarah

    BACA JUGA: Pesona Air Terjun Lopapu, Surga Tersembunyi di Sumba

    2. Loteng

    Berfungsi sebagai penyimpanan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari, terbuat dari bambu dan diakses melalui tangga.

    3. Lentar

    Tempat penyimpanan bibit tanaman pangan seperti jagung, padi, dan kacang-kacangan dalam keranjang bambu atau rotan, dijaga dari kelembaban dan hama.

    4. Lempa Rae

    Berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan tahan kekeringan, seperti singkong kering, ubi jalar, dan jagung untuk kebutuhan beberapa bulan.

    5. Hekang Kode

    Menjadi tempat persembahan sesajen kepada leluhur, diyakini membawa keberuntungan bagi keluarga.

    Arsitektur Mbaru Niang mencerminkan filosofi budaya Wae Rebo yang unik, dengan bentuk kerucut melambangkan perlindungan dan persatuan rakyat. Bentuk lingkaran mencerminkan keseimbangan dalam kehidupan sosial masyarakat Manggarai.

    BACA JUGA: Desa Wisata Limbo Wolio, Kaya Wisata Budaya dan Sejarah

    BACA JUGA: Air terjun Weekacura, Serpihan Surga di Tengah Persawahan Sumba

    Selain Mbaru Niang, di tengah-tengah ketujuh rumah tersebut, terdapat batu yang disusun melingkar yang disebut Compang.

    Compang menjadi tempat yang dianggap suci bagi penduduk setempat, tempat untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, alam, dan leluhur mereka. Masyarakat adat menghormati tempat ini dan melarang wisatawan atau pengunjung naik ke Compang.

    wae rebo
    Desa Wae Rebo Flores (instagram/@mutiaranissa_)

    Desa Wae Rebo dihuni oleh 44 keluarga, sebagian besar adalah petani yang menanam kopi, umbi-umbian, dan cengkeh. Wanita di desa ini juga terampil dalam membuat tenun khas Nusa Tenggara Timur.

    Pengunjung yang datang ke Desa Wae Rebo akan disuguhi Kopi khas Flores, yang ditanam oleh penduduk setempat dengan cita rasa yang nikmat dan khas.

    Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, mereka mengandalkan sumber mata air pegunungan yang disebut sosor. Sosor terbagi menjadi dua, yaitu sosor pria dan sosor wanita.

    BACA JUGA: Air terjun Weekacura, Serpihan Surga di Tengah Persawahan Sumba

    BACA JUGA: Air Terjun Benang Kelambu, Wisata Hits di Lombok Tengah

    Cara ke Wae Rebo

    Untuk mencapai Desa Wae Rebo, Anda dapat memulai perjalanan dari Labuan Bajo menuju Desa Denge. Setelah tiba di Denge, perjalanan dilanjutkan dengan trekking selama 2 jam melalui jalur setapak yang menanjak, melewati tiga pos.

    Perlu diingat, jalur trekking dapat menjadi lembab dan licin saat musim hujan. Pastikan untuk mempersiapkan alas kaki yang tidak licin, pakaian yang nyaman, dan membawa barang bawaan yang tidak terlalu berat.

    Sesampainya di pos terakhir, Anda tidak dapat masuk ke Wae Rebo sebelum membunyikan kentongan tradisional bernama Pepak, yang terbuat dari bambu. Hal ini menjadi tanda bahwa desa tersebut akan kedatangan tamu dan memastikan kesiapan penyambutan.

    wae rebo
    Desa Wae Rebo Flores (instagram/@viajar_entre_viagens)

    Setelah membunyikan kentongan Pepak, Anda dapat melanjutkan perjalanan turun ke Desa Wae Rebo. Di sana, Anda akan disambut oleh warga setempat yang akan memandu Anda menuju rumah tamu dan mempersiapkan upacara adat penyambutan.

    Bagi yang ingin merekam dengan kamera, penting untuk meminta izin kepada warga adat Wae Rebo sebagai tanda penghormatan terhadap budaya setempat.

    BACA JUGA: Tabut Bengkulu, Sejarah dan Prosesi Ritual

    BACA JUGA: Pesta Sekura Cakak Buah, Kemeriahan Pesta Topeng di Hari Raya

    Di Wae Rebo, Anda dapat bermalam dengan menginap di rumah warga setempat yang khusus disediakan untuk tamu. Ini memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan dan nuansa alami desa secara lebih dekat.

    Itulah informasi tengan Wae Rebo salah satu tempat wisata budaya yang ada di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Semoga informasi ini bermanfaat, khususnya bagi wisatawan yang akan mengunjungi tempat yang indah dan unik ini.(*)