BLANTERORBITv102

    Tourism Expo Japan, Ajang Promosikan Desa Wisata dan Wisata Berkelanjutan di Jepang

    Senin, 30 Oktober 2023
    Kemenparekraf
    Menparekraf Sandiaga, saat menghadiri the 6th TEJ Ministerial Round Table di International Conference Hall, Center Building, INTEX Osaka, Osaka, Jepang,(26/10/2023)

    SUDUTWISATA.COM- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mempromosikan konsep desa wisata dan pariwisata berkelanjutan dalam acara the 6th Tourism Expo Japan (TEJ) Ministerial Round Table.

    Menparekraf Sandiaga, saat menghadiri the 6th TEJ Ministerial Round Table di International Conference Hall, Center Building, INTEX Osaka, Osaka, Jepang, pada tanggal 26 Oktober 2023, menjelaskan fokus dan arah pengembangan pariwisata Indonesia di masa yang akan datang.

    BACA JUGA: Optimalkan Penyediaan Data Sektor Parekraf, Kemenparekraf Gelar Forum Satu Data Bidang Parekraf

    BACA JUGA: Melalui Kelana Nusantara, Kemenparekraf Perluas Jangkauan Pasar UMKM Ekraf Kota Bogor

    Ia menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus mendukung kegiatan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta untuk memberdayakan komunitas dan masyarakat lokal melalui pengembangan Desa Wisata di seluruh Indonesia.

    "Transformasi pariwisata yang coba untuk dilakukan oleh Indonesia adalah bagaimana pariwisata dapat menimbulkan efek positif bagi local community di berbagai daerah, dengan salah satu lokomotifnya adalah pengembangan Desa Wisata melalui program seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia," terang Sandiaga Uno

    Selain itu, kata Menparekraf, Pemerintah Indonesia juga berusaha untuk terus memajukan inisiatif pariwisata hijau melalui berbagai program yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat, terutama di kalangan generasi muda Indonesia.

    "Seperti sertifikasi CHSE, pengurangan emisi karbon dan program food loss and food waste," tambah Sandiaga Uno. 

    Menparekraf menambahkan bahwa langkah-langkah transformasi yang telah diupayakan oleh Indonesia dan dunia telah mengakibatkan pergeseran paradigma dalam sektor pariwisata global, yang berpengaruh pada masa depannya.

    BACA JUGA: Gaet Wisatawan Asal Tiongkok, Wonderful Indonesia Hadir di CAExpo-TE 2023

    BACA JUGA: Planogram Goes To Mandalika 2023, Sarana Wisata Belanja Penonton MotoGP

    Pariwisata global diyakini tidak hanya akan berhenti pada paradigma keberlanjutan, tetapi akan melampaui itu dengan munculnya model pariwisata regeneratif yang akan berfokus pada pemulihan dan peremajaan lingkungan hidup.

    "Pada masa lampau, pariwisata global mengenal istilah ‘3S’, yaitu Sun, Sea, and Sand atau Matahari, Laut, dan Pasir. Namun dewasa ini, istilah tersebut kemudian bertransformasi menjadi Serenity, Sustainability, and Spirituality atau Ketenangan, Keberlanjutan, dan Spiritualitas. Dan selanjutnya, kami percaya bahwa fase berikutnya adalah regenerative tourism yang tidak hanya akan bertumpu pada, misalnya, pengurangan emisi karbon dunia," terang Sandiaga Uno.

    Menparekraf menjelaskan bahwa upaya untuk memperbaiki dan merevitalisasi destinasi pariwisata agar menjadi lebih baik dapat dicapai melalui inovasi, inisiatif, strategi adaptif, dan kerja sama penuh dari seluruh pemangku kepentingan pariwisata yang terlibat. Dia memberikan contoh Bali yang telah berhasil menggerakkan pariwisata melalui pelestarian budaya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa TEJ Ministerial Round Table adalah acara tahunan yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Tourism Expo Japan (TEJ), yang merupakan salah satu pameran pariwisata internasional terbesar di Jepang.

    BACA JUGA: Dukung Promosi Parekraf di Dunia Virtual, Kemenparekraf Luncurkan Platform WonderVerse Indonesia

    BACA JUGA: Kembangkan Destinasi Wisata IKN, Kemenparekraf Gandeng Komunitas

    "Perhelatan subevent ini merupakan sebuah forum diskusi serta sharing knowledge antar stakeholder industri pariwisata global, termasuk di antaranya adalah Menteri Pariwisata dari beberapa negara undangan dan asosiasi pariwisata internasional, untuk dapat berbagi, berdiskusi, serta berdialog secara konstruktif untuk memajukan industri pariwisata global," terang Made Ayu.(*)